Alief Rachman
202146500916
Mengunjungi Galeri Nasional
Lukisan pangeran diponegoro
Alasan saya memilih berfoto dengan lukisan ini karena memiliki nilai historical tersendiri. Karya tersebut dibuat oleh maestro yang juga bisa disebut sebagai bapak seninya Indonesia yaitu Raden Saleh. Dibuat pada tahun 1857 yang menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830.
Raden Saleh ingin menampilkan versinya sendiri pada lukisan ini yang dimana lukisan serupa telah dibuat oleh pihak kolonial yaitu oleh Nicolaas Pieneman, dimana lukisan tersebut berjudul Penyerahan Pangeran Dioponegoro kepada Jenderal De Kock.
Namun Raden Saleh mengisi karyanya dengan susana kesedihan, menggambarkan Diponegoro dan Dekock sejajar dengan latar fajar hari baru, sehingga mengisyaratkan pembebasan masa depan Jawa dari kolonialisme.
Didalam museum Galeri Nasional terdapat banyak karya yang didominasi oleh karya yang berbentuk lukisan. Disana juga terdapat beberapa sculpture ( patung ) dan juga barang peninggalan bersejarah.
Sebelum ke museum Galeri Nasional alangkah baiknya kita registrasi diri melalui websitenya. Karena jika registrasi diri di tempat akan memakan waktu yang tidak sebentar. Menurut saya cara tersebut sangatlah efektif karena tidak harus menunggu lagi. Selain itu tidak adanya pengenaan tarif masuk untuk mengunjungi museum Galeri Nasional. Hal ini menjadi salah satu alasan saya mengunjungi museum Galeri Nasional dibanding museum yang lain. Akses yang mudah juga jadi salah satu pertimbangan.
Ternyata disana disediakan tempat untuk menggambar juga loh! Mulai dari kertas sampai peralatan mewarnai juga sudah tersedia. Kita hanya perlu mendaftar saja untuk menggunakannya.
Fun fact, disana disediakan juga kantin dan kamar mandi yang dimana juga terdapat beberapa karya lukisan. Selain membuat aestethic, hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi museum ini.
Karya ini dipasang pada sudut ruangan yang membuat terlihat lebih indah dan juga menjadi salah satu point of interest karena penempatannya yang strategis.
Bisa kita perhatikan bersama bahwasanya terdapat dua style lukisan yang berbeda. Yang pertama yaitu style sketch dan yang kedua yaitu pop art.
Hal tersebut membuat karya lukisan ini menjadi tambah menarik.
Karya ini sangatlah unik karena menggunakan 2 suasana waktu yang berbeda didalam satu lukisan yang sama. Didalam penerapannya tidak dibagi menjadi dua bagian, melainkan dibuat selang seling. Menurut saya konsep pada lukisan ini sangatlah out of the box yang membuat karya ini dapat menarik perhatian saya dan mungkin pengunjung lain untuk berfoto di depan karya ini.
Selain itu, karya ini sangatlah ekspresionis. Bisa kita lihat bersama terdapat point of interest pada lukisan ini, yaitu seorang anak kecil yang sedang memainkan serulingnya tetapi tidak menggunakan sehelai pakaian pun.
Kalau dilihat dari perspektif saya, seniman seakan akan menggambarkan suatu karunia ditengah sekumpulan orang. Suasana siang sebagai cahaya yang mendukung sang anak seakan-akan turun sebagai karunia yang diturunkan untuk menghibur orang-orang sekitar.
Leave me a message and i will get back to you.
Filsafat Seni