Alief Rachman
202146500916
Bacaan Beranotasi
Referensi bacaan
Pada materi bacaan beranotasi penulis menyarankan beberapa referensi buku yang dibagi menjadi beberapa sub-topic. Yang pertama dari Republik Plato dan Poetics Aristoteles untuk siswa yang tertarik dengan bacaan yang berkaitan dengan teori seni representasi klasik. Karya-karya tersebut tersedia dalam banyak edisi. Siswa disarankan untuk mencari-cari versi yang menurut mereka paling mudah dibaca dan paling sesuai dengan dompet mereka.
Menurut penulis artikel dengan latar belakang terbaik tentang sistem seni rupa adalah Paul Oskar Kristeller, “The Modern System of the Arts,” dicetak ulang dalam Essays on the History of Aesthetics, diedit oleh Peter Kivy (Rochester, NY: University of Rochester Press, 1992).
Penulis menambahkan salah satu versi teori seni neo-representasional dapat ditemukan dalam Arthur Danto, The Transfiguration of the Commonplace (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1981). Istilah “neo representasionalisme” berasal dari Peter Kivy, yang juga mengkritik pandangan tersebut. Lihat bukunya Philosophies of Arts: An Essay in Differences (Cambridge: Cambridge University Press, 1997), Bab 2.
Untuk pengantar topik representasi bergambar, lihat Monroe Beardsley, Aesthetics: Problems in the Philosophy of Criticism (Indianapolis, Indiana: Hackett Publishing Company, 1981), Bab 6. Bab pertama dari Languages of Art karya Nelson Goodman (Indianapolis: Hackett Publishing Company, 1976) membuat kasus yang kuat untuk teori representasi bergambar konvensionalis.
Flint Schier's Deeper Into Pictures: An Essay on Pictorial Representation (Cambridge: Cambridge University Press, 1986) membela bentuk neo-naturalisme yang kuat, meskipun menurut penulis siswa harus diperingatkan bahwa ini adalah buku yang sangat sulit secara teknis.
Penulis memberi kesimpulan yaitu Tempat yang baik untuk mulai membaca tentang representasi lintas seni menurut penulis adalah Peter Kivy's Sound and Semblance (Princeton, NJ: Princeton University Press, 1984), terutama bab kedua. Akhirnya, dalam bab ini kita hanya membahas representasi bergambar dari perspektif kasus-kasus di mana gambar-gambar yang dimaksud adalah gambar-gambar dari hal-hal yang ada. Kami belum membahas pertanyaan yang lebih rumit tentang representasi bergambar fiksi. Topik ini, bagaimanapun, dibahas dalam bacaan yang disarankan oleh Beardsley, Goodman dan Schier. Ini, bersama dengan banyak masalah relevan lainnya, diperiksa panjang lebar dalam Mimesis Kendall Walton sebagai Make-Believe: On the Foundations of the Representational Arts (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1990). Seperti buku karya Schier, buku Walton juga sangat bagus untuk dibaca.
Tujuan penulis menyarankan beberapa artikel dan buku yang dibagi menjadi beberapa bagian adalah untuk mempermudah siswa dalam menemukan bacaan yang tepat bagi mereka dan paling sesuai dengan dompet mereka. Disamping itu juga dapat menarik minat siswa dalam membaca karena sesuai dengan minat mereka masing-masing. Menurut saya penulis sangatlah detail dalam memberikan referensi, hal ini dapat mempermudah lagi siswa dalam menemukan buku dan artikel yang tepat.
Diantara tema buku yang sudah penulis paparkan, saya pribadi sangat tertarik dengan system seni rupa yaitu Paul Oskar Kristeller, “The Modern System of the Arts,” dicetak ulang dalam Essays on the History of Aesthetics, diedit oleh Peter Kivy (Rochester, NY: University of Rochester Press, 1992). Karena merupakan artikel yang terbaik menurut penulis. Selain itu menurut saya kita harus memahami sistem terlebih dahulu sebelum mempelajari cabang keilmuan yang lainnya, karena system merupakan dasar acuan untuk mempelajari cabang keilmuan lainnya. Jika sudah memahami system, kedepannya saya rasa akan lebih mudah.
Leave me a message and i will get back to you.
Filsafat Seni